Proyek pembangunan Masjid Perum Graha Makmur Sejahtera (GMS) sudah memasuki minggu ke 2 (dua). Proses groundbreaking (penggalian pondasi) dimulai tepatnya sekitar tanggal 25/01/2016.

Istilah groundbreaking merujuk pada proyek-proyek besar yang belakangan ini hangat muncul dimedia massa, baik cetak ataupun audio-visual. Bukan juga bermaksud untuk latah menggunakan bahasa yang memang masih terasa asing ditelinga, karena memang jarang mendengar dan itu adalah istilah yang kebanyakan digunakan dalam bidang properti atau teknik sipil yang memang bukan bidang penulis dan warga pada umumnya.

Penggunaan istilah diatas sebenarnya ingin menjelaskan bahwa pembangunan masjid di Perum GMS juga merupakan proyek besar bagi warga GMS, karena memang kehadiran masjid sebagai tempat ibadah menjadi kerinduan dan didambakan oleh warga muslim perumahan. Karena selama ini warga harus berjamaah dimasjid perum lain atau kampung untuk menunaikan kewajiban shalat.

Lahan yang digunakan sebagai tempat pembangunan masjid adalah tanah wakaf yang disediakan oleh pihak pengembang perumahan. Sebenarnya juga dalam klausul dijelaskan bahwa tanggung jawab pembangunan masjid berada pada pihak pengembang. Namun sayang, pembangunan masjid itu tidak pernah terealisasi. Hingga akhirnya berdasarkan kesepakatan warga dibentuklah panitia/pengurus yang diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan pembangunan masjid Perum GMS.

Spirit Ketuhanan dan Niat Ikhlas

Tidak ada yang melandasi semangat kerja panitia dan warga GMS selain karena nilai keberagamaan. Nilai keberagamaan adalah nilai yang sangat penting karena bersumber dari Zat yang Maha Esa. Dalam nilai keberagamaan (dalam agama Islam) tersirat pengakuan bahwa Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah SWT. Tiada zat yang Kekal selain Dia, Zat yang Maha Kuasa dan Berkuasa. Ke-MahaKuasa-an Allah SWT kita hayati dalam pengakuan bahwa kita sebagai manusia (hamba) adalah lemah dan hampa, kita selalu mengharapkan Kasih dan Sayang-Nya dalam setiap nafas dan nadi dalam hidup kita. Oleh karena itu mengawali langkah aktivitas apapun itu selalu kita mulai dengan spirit basmalah ‘Bismillahirrahmaannirrahiim’ yang memiliki kandungan hanya Kepada-Nya lah kita berharap Kasih dan Sayang. Menyebut Asma-Nya, mengagungkan Kebesaran-Nya, kita memohon petunjuk untuk setiap aktivitas kita.
Dengan spirit ketuhanan yang mendasari proyek pembangunan masjid GMS kita berharap keberkahan, keselamatan, dan peningkatan nilai-nilai keimanan pada diri dan lingkungan kita.

Ikhlas adalah dogma agama yang merujuk pada ketulusan atau kerelaan pengikut agama dalam menjalankan ajarannya. Keikhlasan berarti kita menerima dengan lapang dada, sepenuh jiwa, tanpa pamrih, tanpa embel-embel, balas budi, ria (pamer), atau kepentingan-kepentingan tertentu.
Niat ikhlas adalah ‘ikrar’, janji, yang ditanamkan dalam diri untuk melaksanakan atau menjalankan aktivitas dengan penuh kerelaan dan ketulusan. Ikrar untuk bermusyawarah (mengikuti pertemuan), menerima ide dan kritikan, menerima hasil keputusan musyawarah, melaksanakan tugas-tugas kepanitiaan, mengkoordinir anggota, membangun sinergi dengan warga, menggalang dana, mengawasi pembangunan, mencermati pendanaan dan ikrar lain-lainnya. Setiap ikrar yang kita tekadkan, semua dibingkai dalam ruh ke-ikhlas-an.

Proyek pembangunan masjid perum GMS adalah adalah itikad seluruh warga, perjalanan masih panjang, insyaallah Allah SWT berikan petunjuk dan kemudahan. Amiin

Sonorejo, 02 Februari 2016